Selamat berjumpa kembali dalam ibadah hari minggu.
Minggu ini adalah kali ketujuh bagi kita semua beribadah di rumah
masing-masing. Rasanya cukup lama kita tidak berjumpa bertatap muka, tetapi
kerinduan kita selalu terobati melalui
persekutuan ibadah seperti yang kita buat saat ini.
Marilah
kita membaca Alkitab dari ROMA 11 : 22 "Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu
kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya,
yaitu jika kamu tetap dalam
kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga"
Membaca
ayat ini, tentu kita semua langsung melihat bahwa kita kembali diajak untuk
memperhatikan. Ada dua kata penting yang perlu kita perhatikan disini yaitu “KEMURAHAN
DAN KEKERASAN”. dan kita akan
belajar bersama dengan tema :
PERHATIKANLAH
KEMURAHAN TUHAN
Bukan
berarti kata kedua itu menakutkan atau
tidak penting, atau karena dalam ilmu
homiletik sebisa mungkin menghindari
kata DAN, Tetapi bukankah ketika kita memerhatikan dengan sungguh-sungguh
kemurahan Allah, maka kita pasti akan mengerti tetang kekerasanNya. Mempelajari
kemurahan Allah akan membawa kita Pada pemahaman tentang kekerasanNya. Tentu saja kata kedua ini tidak enak untuk
didengar, kalau boleh kita hilangkan saja, tetapi demikianlah tercatat dengan
jelas “Perhartikanlah kemurahan dan kekerasanNya”
Jemaat
yang kekasih didalam Tuhan, Alkitab mencatat begitu banyak tentang Kemurahan Allah,
kita mendengar bahwa Ia adalah Bapa Pemurah, Bapa Maha Murah dll. Mari kita
lihat dalam Mazmur 27:4 : pemazmur
berkata “Satu hal telah kuminta kepada
Tuhan, itulah yang kuingini, diam di rumah Tuhan seumur hidupku Menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati
baitNya. Pemazmur selalu rindu berada di rumah Tuhan karena ketika Ia ada
dirumah Tuhan Ia mengalami dan menikmati Kemurahan Tuhan. Apakah selama ini
ketika ke Gereja Bapak ibu sekalian juga seperti pemazmur yang dapat merasakan
kemurahan Tuhan? Tentu saja. Itulah sebabnya kita berharap covid 19 segera
berlalu. Demikian juga dalam Mazmur 90:7 : kiranya
Kemurahan Tuhan Allah kami atas kami. Ini menjadi DOA pemazmur supaya
mereka sebagai umat Allah mengalami kemurahan Allah.
Apakah
arti kemurahan Allah? Ini bukanlah berarti “MURAH” seperti barang yang sudah
sekian lama di toko, barang baru sudah masuk dan barang ini belum juga
laku...jual murah saja! Ataukah karena modalnya sudah kembali, agar lancar jual
murah saja!. Ini bukan juga berarti MURAHAN atau tidak bernilai...sehingga
sering ditambah “murahanji kasian” ini bukanlah lawan kata dari MAHAL. Tetapi Arti kemurahan Allah adalah sama
dengan kebaikan Tuhan. Bahwa Tuhan menyatakan kebaikanNya kepada seisi dunia ini, kepada alam semesta,
dan yang diberikanNya adalah pemberian
yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun juga, hanya Dia sendiri yang dapat
melakukannya.
Marilah kita perhatikan Kemurahan Allah :
I.
Kemurahan
Allah untuk seluruh ciptaanNya
Oleh
kemurahan Allah alam semesta diciptakan dari tidak ada menjadi ada. Seperti Apa
kemurahan Allah atas seluruh ciptaanNya? Mari kita membaca dalam Mazmur 104:11
- Memberi minum segala binatang
- Burung-burung diudara bersiul diantara daun-daunan
- Menunbuhkan rumput bagi hewan
- Tumbuhan bagi manusia
- Membuat manusia berseri-seri karena minyak dan makanan
- Burung-burung bersarang pada pohon
- Gunung-gunung bagi kambing-kambing hutan
- Bukit Batu bagi Pelanduk
- Menetukan waktu : malam dan siang
- Makanan untuk Singa
- Manusia bekerjadan memperoleh hasil, dll
Apa yang kita lihat dalam mazmur ini? Bahwa Tuhan
menyatakan kemurahanNya kepada tumbuh-tumbuhan (rumput – pohon besar) kepada
hewan-hewan ( keledai, burung, pelanduk, kambing, singa, ikan) setiap hewan
diberi kemampuan bagaimana melindungi dirinya, bagaimana bertahan hidup. Semua
diatur dengan baik.
Jemaat
yang kekasih didalam Tuhan,
Jikalau
kepada tumbuhan dan hewan Allah menyetakan kemurahanya, terlebih lagi manusia.
Namun bmasih banyak orang yang hidup tanpa rasa syukur. Apa yang Yesus katakan?
Matius 6 : 25 “HIDUP ITU LEBIH PENTING”.
AYAT 26 “ Kamu jauh melebihi bunga-bunga itu” ayat 30 : “Ia akan terlebih mendandani
kamu”. Dan faktanya sangat jarang orang
yang bisa menghapal semua organ-organ tubuh manusia, tulang-tulang kita saja
ternyata ada 206 tulang yang terhubung semuanya. Adakah yang hapal jenis-jenis
tulang manusia? Belum lagi melangkah ke organ lain. Karena itulah Yesus
mengatakan demikian.
Jadi,
memperhatikan kemurahan Allah akan membawa kita untuk hidup dalam pengucapan
syukur. Jangan kita hanya memandang kesusahan dan kesulitan karena Korona, itu
akan membuat kita stress, tetapi memandang Tuhan yang MAHA MURAH akan membuat
kita semua selalu bersyukur, membuat kita semua memuliakan nama Tuhan, membuatk
kita semakin kuat dalam Iman. Janji FirmanNya bahwa Ia sekali-kali tidak akan
meninggalkan kita.
II.
Kemurahan
bagi yang percaya
Saya
mengajak kita untuk membaca kembali roma 11 kita mulai dari ayat 17-22 (baca) ,
ayat-ayat ini menjalaskan kepada kita tentang kemurahan ALLah.
Yang
pertama
adalah kemurahanNya kepada orang yahudi. Mereka disebut sebagai cabang asli.
Dalam Perjanjian Lama salah satu gambaran umat Allah adalah Pohon zaitun Allah.
Mereka adalah umat pilihanAllah yang disebut sebagai cabang-cabang asli. Ini
terjadi karena kemurahan Allah semata, Dia yang memulai dari Abraham dan
menjadi satu bangsa yang besar, bangsa pilihan Tuhan, janji keselamatan adalah
untuk mereka dan mereka yang hidup dalam perjanjian masa Perjanjian Lama
diselamatkan oleh iman mereka kepada janji kedatangan juruselamat.
Kedua, adalah kemurahan Allah kepada
bangsa/orang non yahudi, yang oleh kemurahan Allah, akibat penolakan kaum
Israel, di cangkokkan kepada batang pohon zaitun Allah dan ditopang oleh akar
Zaitun yang kuat. Bangsa non Yahudi yang percaya kepada Yesus disebut sebagai
cabang-cabang liar yang mendapat kemurahan. Bagaian ini menjelaskan bahwa
cabang asli “dipatahkan, dipotong” karena penolakan mereka, dan itu membuka
jalan bagi cabang-cabang liar yang tidak berarti apa-apa, yang sedianya dibuang
saja menjadi kayu bakar kemudian dicangkokkan. Disinilah nampak bagi kita apa
itu “kekerasanNya”? namnpak dalam tindakan mematahkan atau memotong cabang
asli.
Jemaat yang diberkati Tuhan
Kekerasan
Allah adalah tentang karakter Allah yang
kudus dan adil. Mengapa sehingga
cabang-cabang asli di potong? Karena mereka menolak Yesus. Keadilan dan
kekudusaanNya tidak bisa dipisahkan. Tentang hal ini kita bisa ibaratkan
seperti pedang yang bermata dua, sisi yang pertama adalah kemurahanNya oleh
karena kasihNya, pada sisi yang lain kekerasanNya oleh karen keadilanNya.
Diatas kayu salib Yesus yang mengsantikan manusia adalah bukti Kasih dan keadilan Allah. Namun
sayang umatNya sendiri menolak Dia.
Jemaat
sekalian, karena kita adalah cabang liar yang dicangkokkan disebut dengan
kalimat “tegak tercacak karena Iman”.
Ini adalah kemurahan Allah yang wajib untuk kita perhatikan baik-baik.
Maksudnya apa? Kita harus mempertahankan diri kita untuk tetap didalam
kemurahanNya. Artinya kita bergantung sepenuhnya kepada Allah Tinggallah
didalam Dia, ITU ADALAH PESAN Yesus kepada murid-muridNya. kita harus berbuah
terus menerus. Jangan kita sia-siakan pemberian ini. Berimanlah kepada Yesus.
Selalu kuatkan kepercayaan kita kepadanya.
Saudara-saudara ingatlah bahwa di
dunia ini kita diuji, dimurnikan, apakah kita bertahan? Karena itu firman ini
datang kepada kita supaya kita memperhatikan dengan sungguh-sungguh, agar kita
hidup penuh penghormatan dan kesetiaan kepadaNya.
Mengkahiri
khotbah ini, dengarkan pantun berikut ini
Pagi hari petani
mencangkul lahan
Malam hari untuk
berjaga
Perhatikanlah
kemurahanTuhan
Jika tidak kita
akan di potong juga
Amin (Pdt. Tirza Aprioritha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar