Gereja KIBAID Jemaat Kendari mengucapkan, Selamat Datang di Blog ini dan Terima Kasih atas Kunjungan Anda, Tuhan Yesus Memberkati...

Sabtu, 02 Mei 2020

Renungan Minggu, 03 Mei 2020 (Ibadah di Rumah)


 Syalom...
Selamat berjumpa kembali dalam ibadah hari minggu. Minggu ini adalah kali ketujuh bagi kita semua beribadah di rumah masing-masing. Rasanya cukup lama kita tidak berjumpa bertatap muka, tetapi kerinduan kita  selalu terobati melalui persekutuan ibadah seperti yang kita buat saat ini.

Marilah kita membaca Alkitab dari ROMA 11 : 22 "Sebab itu perhatikanlah kemurahan  Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap  dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong  juga"
          Membaca ayat ini, tentu kita semua langsung melihat bahwa kita kembali diajak untuk memperhatikan. Ada dua kata penting yang perlu kita perhatikan disini yaitu  “KEMURAHAN DAN KEKERASAN”.  dan kita akan belajar bersama  dengan tema :
PERHATIKANLAH KEMURAHAN TUHAN
          Bukan berarti  kata kedua itu menakutkan atau tidak penting, atau karena dalam  ilmu homiletik  sebisa mungkin menghindari kata DAN, Tetapi bukankah ketika kita memerhatikan dengan sungguh-sungguh kemurahan Allah, maka kita pasti akan mengerti tetang kekerasanNya. Mempelajari kemurahan Allah akan membawa kita Pada pemahaman tentang kekerasanNya.  Tentu saja kata kedua ini tidak enak untuk didengar, kalau boleh kita hilangkan saja, tetapi demikianlah tercatat dengan jelas “Perhartikanlah kemurahan dan kekerasanNya”
          Jemaat yang kekasih didalam Tuhan, Alkitab mencatat begitu banyak tentang Kemurahan Allah, kita mendengar bahwa Ia adalah Bapa Pemurah, Bapa Maha Murah dll. Mari kita lihat dalam Mazmur 27:4 : pemazmur berkata “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini, diam di rumah Tuhan seumur hidupku Menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya. Pemazmur selalu rindu berada di rumah Tuhan karena ketika Ia ada dirumah Tuhan Ia mengalami dan menikmati Kemurahan Tuhan. Apakah selama ini ketika ke Gereja Bapak ibu sekalian juga seperti pemazmur yang dapat merasakan kemurahan Tuhan? Tentu saja. Itulah sebabnya kita berharap covid 19 segera berlalu. Demikian juga dalam Mazmur 90:7 : kiranya Kemurahan Tuhan Allah kami atas kami. Ini menjadi DOA pemazmur supaya mereka sebagai umat Allah mengalami kemurahan Allah.
          Apakah arti kemurahan Allah? Ini bukanlah berarti “MURAH” seperti barang yang sudah sekian lama di toko, barang baru sudah masuk dan barang ini belum juga laku...jual murah saja! Ataukah karena modalnya sudah kembali, agar lancar jual murah saja!. Ini bukan juga berarti MURAHAN atau tidak bernilai...sehingga sering ditambah “murahanji kasian” ini bukanlah lawan kata dari MAHAL. Tetapi Arti kemurahan Allah adalah sama dengan kebaikan Tuhan. Bahwa Tuhan menyatakan kebaikanNya  kepada seisi dunia ini, kepada alam semesta, dan yang diberikanNya adalah pemberian yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun juga, hanya Dia sendiri yang dapat melakukannya.
         
Marilah kita perhatikan Kemurahan Allah :
I.    Kemurahan Allah untuk seluruh ciptaanNya
Oleh kemurahan Allah alam semesta diciptakan dari tidak ada menjadi ada. Seperti Apa kemurahan Allah atas seluruh ciptaanNya? Mari kita membaca dalam Mazmur 104:11 
  • Memberi minum segala binatang
  • Burung-burung diudara bersiul diantara daun-daunan
  • Menunbuhkan  rumput bagi hewan
  • Tumbuhan bagi manusia
  • Membuat manusia berseri-seri  karena minyak dan makanan
  • Burung-burung bersarang  pada pohon
  •  Gunung-gunung bagi kambing-kambing hutan
  • Bukit Batu bagi Pelanduk
  •  Menetukan waktu : malam dan siang
  • Makanan untuk Singa
  • Manusia bekerjadan memperoleh hasil, dll
Apa yang kita lihat dalam mazmur ini? Bahwa Tuhan menyatakan kemurahanNya kepada tumbuh-tumbuhan (rumput – pohon besar) kepada hewan-hewan ( keledai, burung, pelanduk, kambing, singa, ikan) setiap hewan diberi kemampuan bagaimana melindungi dirinya, bagaimana bertahan hidup. Semua diatur dengan baik.
          Jemaat yang kekasih didalam Tuhan,
          Jikalau kepada tumbuhan dan hewan Allah menyetakan kemurahanya, terlebih lagi manusia. Namun bmasih banyak orang yang hidup tanpa rasa syukur. Apa yang Yesus katakan? Matius 6 : 25 “HIDUP ITU LEBIH PENTING”. AYAT 26 “ Kamu jauh melebihi bunga-bunga itu” ayat 30 : “Ia akan terlebih mendandani kamu”.  Dan faktanya sangat jarang orang yang bisa menghapal semua organ-organ tubuh manusia, tulang-tulang kita saja ternyata ada 206 tulang yang terhubung semuanya. Adakah yang hapal jenis-jenis tulang manusia? Belum lagi melangkah ke organ lain. Karena itulah Yesus mengatakan demikian.
          Jadi, memperhatikan kemurahan Allah akan membawa kita untuk hidup dalam pengucapan syukur. Jangan kita hanya memandang kesusahan dan kesulitan karena Korona, itu akan membuat kita stress, tetapi memandang Tuhan yang MAHA MURAH akan membuat kita semua selalu bersyukur, membuat kita semua memuliakan nama Tuhan, membuatk kita semakin kuat dalam Iman. Janji FirmanNya bahwa Ia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita.
II.     Kemurahan bagi yang percaya
Saya mengajak kita untuk membaca kembali roma 11 kita mulai dari ayat 17-22 (baca) , ayat-ayat ini menjalaskan kepada kita tentang kemurahan ALLah.
Yang pertama adalah kemurahanNya kepada orang yahudi. Mereka disebut sebagai cabang asli. Dalam Perjanjian Lama salah satu gambaran umat Allah adalah Pohon zaitun Allah. Mereka adalah umat pilihanAllah yang disebut sebagai cabang-cabang asli. Ini terjadi karena kemurahan Allah semata, Dia yang memulai dari Abraham dan menjadi satu bangsa yang besar, bangsa pilihan Tuhan, janji keselamatan adalah untuk mereka dan mereka yang hidup dalam perjanjian masa Perjanjian Lama diselamatkan oleh iman mereka kepada janji kedatangan juruselamat.
     Kedua, adalah kemurahan Allah kepada bangsa/orang non yahudi, yang oleh kemurahan Allah, akibat penolakan kaum Israel, di cangkokkan kepada batang pohon zaitun Allah dan ditopang oleh akar Zaitun yang kuat. Bangsa non Yahudi yang percaya kepada Yesus disebut sebagai cabang-cabang liar yang mendapat kemurahan. Bagaian ini menjelaskan bahwa cabang asli “dipatahkan, dipotong” karena penolakan mereka, dan itu membuka jalan bagi cabang-cabang liar yang tidak berarti apa-apa, yang sedianya dibuang saja menjadi kayu bakar kemudian dicangkokkan. Disinilah nampak bagi kita apa itu “kekerasanNya”? namnpak dalam tindakan mematahkan atau memotong cabang asli.
     Jemaat yang diberkati Tuhan
Kekerasan Allah adalah tentang  karakter Allah yang kudus dan adil.  Mengapa sehingga cabang-cabang asli di potong? Karena mereka menolak Yesus. Keadilan dan kekudusaanNya tidak bisa dipisahkan. Tentang hal ini kita bisa ibaratkan seperti pedang yang bermata dua, sisi yang pertama adalah kemurahanNya oleh karena kasihNya, pada sisi yang lain kekerasanNya oleh karen keadilanNya. Diatas kayu salib Yesus yang mengsantikan manusia  adalah bukti Kasih dan keadilan Allah. Namun sayang umatNya sendiri menolak Dia.
Jemaat sekalian, karena kita adalah cabang liar yang dicangkokkan disebut dengan kalimat “tegak tercacak karena Iman”. Ini adalah kemurahan Allah yang wajib untuk kita perhatikan baik-baik. Maksudnya apa? Kita harus mempertahankan diri kita untuk tetap didalam kemurahanNya. Artinya kita bergantung sepenuhnya kepada Allah Tinggallah didalam Dia, ITU ADALAH PESAN Yesus kepada murid-muridNya. kita harus berbuah terus menerus. Jangan kita sia-siakan pemberian ini. Berimanlah kepada Yesus. Selalu kuatkan kepercayaan kita kepadanya.
             Saudara-saudara ingatlah bahwa di dunia ini kita diuji, dimurnikan, apakah kita bertahan? Karena itu firman ini datang kepada kita supaya kita memperhatikan dengan sungguh-sungguh, agar kita hidup penuh penghormatan dan kesetiaan kepadaNya.
Mengkahiri khotbah ini, dengarkan pantun berikut ini
Pagi hari petani mencangkul lahan
Malam hari untuk berjaga
Perhatikanlah kemurahanTuhan
Jika tidak kita akan di potong juga

Amin (Pdt. Tirza Aprioritha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar