PERHATIKANLAH CARAMU MENDENGAR
Nats : Lukas 8:18

Dalam surat wahyu kepada ketujuh jemaat, selalu diakhiri dengan kalimat
"Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar...". Mendengar itu
sangat penting karena orang yang mendengar FIRMAN ALLAH, hidupnya akan berubah. Jemaat KRISTUS akan
bertumbuh dan menghasilkan buah.
Menjawab pertanyaan murid-murid ketika YESUS sedang mengajar lewat
perumpamaan PENABUR BENIH, diakhiri dengan kalimat yang sangat penting
"perhatikanlah cara kamu mendengar". Siapa penabur, apa itu Benih,
apa yang disimbolkan dengan TANAH, secara rinci dijawab oleh YESUS dalam ayat
11-15. Mari kita perhatikan kondisi tanah satu persatu.
a. Pinggir
jalan : orang mendapat kesempatan untuk mendengar namun menolak untuk percaya. Dan akibatnya adalah mereka tidak memperoleh keselamatan. Dalam Roma 10:17 tertulis Iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Namun ternyata ada orang yang
hatinya seperti pinggir jalan. Mereka menolak Injil.
b. Tanah
berbatu-batu : orang yang mendengar dengan gembira tapi tidak bisa bertumbuh.
Batu-batu itu adalah kesukaran/percobaan. Ini adalah gambaran orang kristen
yang tidak berakar kuat. Mereka dikalahkan oleh masaalah.
c. Tanah
berduri. Orang yang juga menerima firman dengan sukacita. Duri yang menghimpit
adalah kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup. Hal ini mengingatkan kita
pada bunga bakung yang mampu bertumbuh ditengah duri dan yang mengajarkan kita
untuk tidak kuatir. Panggilan hidup kita adalah berbuah. kaya dan bisa
menikmati hidup yg enak tentu saja tidak dilarang asal itu dalam kebenaran. Perlu diperhatikan
bahwa bukan saja soal kekurangan, kemiskinan atau kesukaran yang bisa membuat
kita tidak bertumbuh dsn berbuah ttp kekayaan
dan kenikmatan hidup. Waspadalah.
d. Tanah
yang baik; orang yang mendengar menerima dengan gembira lalu menyimpan dalam
hati yang baik. Jenis inilah yang bertumbuh dan menghasilkan buah.
PERHATIKANLAH
bahwa keempat jenis tanah SAMA-SAMA MENERIMA BENIH. TETAPI mengapa hasilnya
berbeda? Apa masalahnya? Yesus menjawab : pada CARA MENDENGAR.
Secara umum, cara mendengar itu dipengaruhi oleh suara yang ada di otak
kita, atau pikiran kita. Dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya, sosial,
pendidikan dll. Dipengaruhi oleh asumsi masing2, oleh pengalaman dan masa lalu
kita.
Namun perlu kita perhatikan bahwa FIRMAN ALLAH itu punya tujuan yang
baik bagi kehidupan kita karena itu kita perlu perhatikan cara kita mendengar.
Dengar dan terima di hati yang baik, bukan dihati yg kecewa, bukan di hati yang
marah dan bukan menurut apa maunya kita. Ikuti apa maunya Tuhan. 2 Timotius
3:16 berkata: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran. Dan banyak gambaran yang disebutkan dalam
Alkitab tentang Firman Tuhan, seperti Obat, Seperti Air, seperti Roti bahkan
seperti Pedang bermata dua.
Hidup kita harus berbuah, teruslah berbuah dalam ketekunan. Tekun? Yaa
berbuahpun bukan berarti masa senang semata. Perhatikanlah pohon yang berbuah,
menanggung beban lebih berat, dan seringkali dilempari..... demikianlah orang kristen yang berbuah harus
mempertahankan bagaimana untuk terus berbuah meskipun tantangan akan selalu
ada. Amin, (Ringkasan
Khotbah
Minggu
23 Februari
2020/Pdt.
Tirza
Aprioritha).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar