
Kebangkitan-Nya Memberi Pengharapan
(1 Korintus 15:1- 22)
Esensi Injil adalah kematian
dan kebangkitan Kristus.
Jika Kristus tidak dibangkitkan dari kematian,
maka iman kita menjadi sia-sia
dan Injil bukanlah kabar baik. Kematian
dan kebangkitan Kristus tidak bisa dipisahkan,
baik secara historical maupun teologikal.
Signifikansi peristiwa
yang penting ini untuk mencapai tujuan penyelamatan
Allah (Roma 4:25 Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena
pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita).
Kebangkitan Kristus merupakan peristiwa factual,
Sesuai tuntutan rasionalitas ilmiah,
dimana Firman Tuhan mendokumentasi pembuktian rasional kebangkitan Kristus dengan terpercaya.
Peristiwa kebangkitan terverifikasi melalui kesaksian
orang-orang yang dapat dipercaya dengan bukti otentik
yang menyertai seperti dalam 1 Korintus 15:6 Seseudah itu Ia menampakkan
diriNya kpd lebih dari lima ratus saudara sekaligus kebanyakan dariu mereka
masih hidup sampai sekarang tetapi beberapa diantaranya telah meninggal (Cf. Mat 28:9; Mark
16:7-9, 13-13; Luk 24:1, 13-35; Yoh 20:11-29; ; ).
Fondasi Kekristenan terletak pada kematian
dan kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus menjadi suatu momen kemenangan
Kristus dalam mengalahkan maut sekaligus menjadi bukti keilahian Kristus. Orang-orang
hebat di masa lalu, sebutlah Abraham, Daniel, dll mereka luar biasa tapi sejarah hanya mencatat
bahwa mereka pernah hidup dan mati, tapi Kristus bukan hanya hidup dan mati
tapi Ia bangkit kembali.
Karena itu Seberapa signifikannya Paskah itu bagi iman
Kristen? Bagaimana dampak Paskah bagi kehidupan
orang Kristen? Rasul Paulus berkata, "Tetapi andai kata
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah
juga kepercayaan kamu." 1 Korintus 15:14 Inilah
inti iman Kristen dan Injil . Dari sini, kita belajar bahwa Kristus
benar-benar bangkit dan kebangkitan-Nya bukan hanya sekadar peristiwa historis,
tetapi peristiwa yang begitu signifikan yang memberikan pengharapan.
Apakah
pengharapan di balik kebangkitan Kristus? Mari kita pelajari beberapa hal.
I. Memberi Pembaharuan Hidup (ayat 9-11).
I. Memberi Pembaharuan Hidup (ayat 9-11).
Paulus menjelaskan bahwa Injil itu berisi
kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi itu tidak cukup sampai di situ, kebangkitan-Nya
memberi pengharapan akan adanya perubahan hidup yang ia alami (ayat 9-11). Perubahan atau pembaharuan hidup
apa yang dialami
?
Paulus dahulu bernama Saulus yang
berkobar-kobar menganiaya umat Tuhan sebagaimana dijelaskan dalam (Kis. 9:1-2),
tetapi ketika Tuhan Yesus menampakkan diriNya di jalan
menuju Damsyik (Kis.9:3-9), jalan hidupnya berubah dari seorang penganiaya jemaa
Tuhan berubah menjadi pemberita Injil yang sangat setia sampai akhir
hidupnya. seorang Saulus berubah menjadi Paulus yang
telah diselamatkan. Inilah salah satu perubahan
yang ia alami oleh paulus.
Bagaimana dengan kita?, perubahan atau pembaharuan apa yang kita alami? Biarlah
kebangkitan Kristus yang kita rayakan pada tahun ini walaupu ibadah dirumah masing-masing tetapi bukan menjadi suatu perayaan
rutinitas, dan
biarlah ini membawa
signifikansi penting, yaitu kita benar-benar percaya kepada Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi.
Sebagaimana
anugerah Tuhan menyentuh dan melawat hidup Paulus dan mengubah hidup Paulus
dari seorang pendosa menjadi seorang yang diselamatkan, maka biarlah
kebangkitan-Nya ini juga melawat dan menyentuh hati dan pikiran kita, sehingga
anugerah-Nya pun dapat kita alami.
Jemaat yang diberkati Tuhan
Setelah Paulus mengalamai pembaharuan hidup, ia tidak berpangku tangan, melainkan semakin bekerja keras sebagaimana yang dijelaskan dalam ay at 10 “.Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan
kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja
lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,
melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku “ Paulus setelah
diselamatkan, dia makin giat memberitakan Injil dan melayani Allah. Lebih
uniknya, meskipun dia makin giat
bekerja keras demi Allah, dia tetap menyadari bahwa itu adalah anugerah Allah,
dan bukan kehebatan dirinya
sendiri.
Dari Paulus, kita belajar bahwa setelah
diselamatkan, kita harus semakin giat bekerja keras melayani Allah dan
memberitakan Injil. Ke mana saja kita diutus oleh-Nya, marilah kita tetap setia
pada panggilan-Nya untuk memberitakan Injil dengan terus terus
bersandar dan setia pada panggilan dari Tuhan, meskipun itu sulit. Mengapa kita bisa terus setia meskipun
harus mengalami kesulitan? Karena ada anugerah Allah menyertai dan memimpin
kita.
Dengan demikian, orang Kristen yang telah
mengalami anugerah kebangkitan Kristus adalah orang yang justru semakin giat melayani Tuhan
dan memberitakan Injil sambil tetap mengakui bahwa itu semua semata-mata
merupakan anugerah Allah bagi kita
II. Memberi pengharapan
akan kepastian iman (ayat 14, 17).
Pengharapan akan perubahan hidup tidak
bisa ada jika tanpa pengharapan akan kepastian iman. Oleh karena itu, Paulus
menegur jemaat Korintus di mana pada waktu itu ada
jemaat yang tidak mempercayai kebangkitan Kristus dengan alasan orang yang
mati tidak bisa hidup lagi. Kepada mereka yang tidak percaya, Paulus
menegur dan menguatkan mereka, bahwa Kristus sungguh-sungguh hidup dan bangkit.
Jika Kristus tidak bangkit, Paulus
mengatakan sia-sialah pemberitaan Injil yang dia sampaikan dan sia-sialah juga
kepercayaan mereka.
Dengan kata lain, bahwa kebangkitan
Kristus adalah inti Injil sejati dan iman Kristen. Berita sukacita yang terkandung di dalam
kebangkitan Kristus yaitu, Kristus
bangkit dan memberikan kepastian iman. Kepastian
Iman seperti apa yang dimaksudkan:
1. Adanya Jaminan keselamatan.
Dalam ayat 19, Paulus
mengemukakan bahwa jika kita hanya menaruh pengharapan pada Kristus yang mati
dan tidak bangkit, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala
manusia. Mengapa? Karena sama seperti semua pendiri
agama, filsafat, etika, kebudayaan, dll, mereka semua mati dan para pengikutnya
tidak mendapatkan kepastian pengharapan. Para penganut agama dengan susah payah
berbuat baik supaya dia dapat “diselamatkan”, mengapa?
Karena para pendiri agama mereka tidak
dapat menyelamatkan mereka. Tetapi puji Tuhan, Kristus bukan hanya mati, tetapi
Ia bangkit membuktikan Dia telah menang mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut,
serta memberikan keselamatan dan pengharapan kepastian iman bahwa di dalam
Kristus sajalah, ada jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6)
Kebangkitan-Nya juga menjamin bahwa ketika
kita diselamatkan, kita pasti selama-lamanya diselamatkan sampai pada
kesudahannya (Yoh. 6:40, 44), mengapa? Karena Dia yang
memulai keselamatan, Dia pula lah yang menggenapkannya. Kristus yang telah
bangkit menjamin keselamatan dan kemenangan kita terus-menerus melawan kuasa Iblis. Terpujilah Tuhan!
2. Adanya Jamian kebangkitan
tubuh.
Selain adanya jaminan kepastian
keselamatan, kita juga memiliki kepastian kebangkitan tubuh yang merupakan
bagian dari iman Kristen di kekekalan nanti. Hal ini dijelaskan pada ayat 16,
di mana Paulus menyinggung sedikit tentang kebangkitan orang mati.
Kebangkitan Kristus menjamin bahwa akan ada
kebangkitan orang mati. Lalu, bagian ini diuraikan secara jelas di ayat 35-58
tentang natur kebangkitan tubuh. Di ayat 36, Paulus mengajarkan bahwa
kebangkitan tubuh berkaitan dengan kematian fisik. Artinya, sesuatu tidak akan
tumbuh atau hidup jika ia tidak mati terlebih dahulu. Dengan demikian, tubuh
kita akan dibangkitkan setelah tubuh kita yang bersifat jasmaniah ini dimatikan atau diubahkan.
Kalau kita
perhatikan dalam ayat 42,Paulus mengemukakan bahwa tubuh kita
adalah tubuh yang akan binasa, sedangkan tubuh kemuliaan kita nantinya tidak
lagi binasa, melainkan bersifat kekal. FirmanNya berkata Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut ialah
dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah
memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Kor.
15:55-57)
Adakah
pengharapan yang paling agung dan mulia yang dapat kita jumpai dan alami selain
pengharapan di dalam Kristus dan kebangkitan-Nya? Pasti tidak ada ,karena itu, biarkanlah Roh Kudus bekerja di hati kita
dan membuka hati dan pikiran kita untuk menerima
Kristus yang telah mati dan bangkit sebagai satu-satunya Tuhan, Juruselamat,
Raja dan Pemilik hidup kita secara pribadi.
Ingatlah, jika Kristus tidak bangkit, maka
kita akan terus hidup dalam dosa dan tidak dapat diselamatkan. Tetapi puji
Tuhan, Kristus bangkit, itu membuktikan iman dan pengharapan kita tidak lah
sia-sia. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa kepada kita
melalui Roh Kudus bahwa kita sanggup mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut,
karena Ia telah mengalahkan segala kuasa bagi umat pilihan-Nya (1 Kor.
15:25-27), supaya kita menjadi hamba-Nya yang setia. Pilihan kita menentukan kepada siapakah
kita menaruh iman dan pengharapan kita !
Essensi
kebangkitan Kristus ini memberikan kepada kita satu pengharapan. kepastian dan jaminan dan pengharapan ini
tidak bisa digeser di dalam sejarah. Dunia boleh mencoba membalik-balikkan
fakta tetapi Alkitab mengatakan essensi kebangkitan
membuat seluruh usaha itu gugur. Pengharapan kekristenan tidak bergantung pada
semua hal yang terjadi di dunia ini.
Tetapi Pengharapan
Kristen didirikan di atas kemenangan Kristus yang bangkit dari kematian dan
itulah satu-satunya pengharapan yang sudah mengalahkan semua kemungkinan dari
ketidakmutlakan yang ada di dunia ini. Fakta kebangkitan Kristus ini menjadikan
kita pasti di tengah-tengah ketidakpastian di dalam dunia.
Dunia ini tidak memiliki harapan tetapi
hanya Kristus yang bangkitlah harapan satu-satunya. Hanya kembali kepada
Kristus kita akan memiliki pengharapan yang pasti. Tuhan memberkati kita derngan FirmanNya. Amin, Tuhan Memberkati...
Selamat Merayakan Paskah Tahun 2020,
Hari Kebangkitan Tuhan Yesus Mengalahkan Maut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar