Gereja KIBAID Jemaat Kendari mengucapkan, Selamat Datang di Blog ini dan Terima Kasih atas Kunjungan Anda, Tuhan Yesus Memberkati...

Sabtu, 18 April 2020

Renungan Minggu, 19 April 2020 (Ibadah di Rumah)


KEHIDUPAN YANG PENUH ARTI DALAM TUHAN 
(Mazmur 90:1-17)

Banyak pandangan orang mengenai arti hidup. Hidup saya berarti jikalau saya mempunyai harta yang banyak, hidup saya berarti jikalau saya dilihat dan dipuji orang/mengejar popularitas, hidup saya berarti jikalau saya memiliki segala- galanya. Bapak Ibu Jemaat yang dikasihi Tuhan, semua itu akan berakhir dengan kematian, Seperti yang terjadi saat ini tentu kita tidak menyangka, dan tentu ada rasa takut dalam diri kita dengan keadaan yang terjadi saat ini, dengan melihat saudara- saudara kita diluar sana yang terpapar wabah Covid19, dengan melihat informasi- informasi yang kita tayang di TV dan yang masuk dihandphone kita dengan jumlah yang terus bertambah orang- orang yang terpapar Covid19 bahkan sampai ada meninggal. Tentu secara manusiawi ini adalah suatu tantangan dan ketakutan terbesar saat ini.
Namun kembali diingatkan kepada kita bahwa kita harus bersyukur karena kita memiliki Kristus. Dia telah bangkit, Dia mengalahkan maut dan memberikan harapan dan kepastian kepada kita. Seperti firman Tuhan mengatakan dalam Yohanes 10:28 “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama- lamanya...”  itulah janji Tuhan, ketika kita mempercayakan hidup kita kepada-Nya tentu ada kepastian yang Dia berikan, bukan semoga, bukan mudah-mudahan tetapi kepastian Keselamatan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, Pagi hari ini kita akan belajar bersama- sama bagaimana kehidupan yang berarti itu:
I.    Kehidupan Yang penuh Keyakinan Kepada Allah y 1&2
    Dalam bagian Firman Tuhan yang kita baca pagi hari ini, adalah doa musa sewaktu menjadi pemimpin dalam perjalanannya bersama bangsa Israel keluar dari tanah mesir menuju tanah kanaan. Kita melihat kehidupan musa yang tertalu banyak berjuang dan berkorban untuk bangsa israel. Apakah ini Sulit bagi Musa? Tentu ini sangat sulit, tetapi musa memiliki keyakinan penuh kepada Allah bahwa apa yang Allah lakukan dalam hidupnya bersama bangsa Israel adalah suatu proses untuk dia menjadi abdi Allah yang berkenan dihadapan Allah. Seperti yang musa katakan dalam ayat 1 dan 2 bahwa “Allah tempat perteduhan, dari selama- lamanya sampai selama- lamanya Dia tetap Allah...”.
Seandainya musa memiliki keraguan kepada Allah, kemungkinan dalam perjalanannya menuju tanah kanaan dia akan mengeluh dan berkata untuk apa kita kesana, mungkin tanah kanaan itu sebenarnya tidak ada dan masih banyak alasan lainnya, tetapi karena Musa mempunyai keyakinan yang penuh kepada Allah maka Musa tetap berjalan, dan berjuang untuk melakukan semuanya.
     Pertanyaannya adalah, apakah kita memiliki keyakinan penuh kepada Allah? Apakah kita percaya bahwa yang terjadi dalam hidup kita seperti kondisi yang terjadi saat ini adalah seizin Tuhan?  Jikalau kita yakin mengapa kita mengeluh, mengapa kita takut, mengapa kita ragu dan sebagainya. Allah tidak pernah mengatakan bahwa Ia akan menghilangkan beban kita, mengangkat masalah kita dalam sekejap tetapi Allah katakan “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah dari pada-Ku....., karena kuk yang kupasang itu enak dan bebankupun ringan Matius 11:29,30” artinya bahwa masalah, beban akan selalu menghampiri kehidupan kita khususnya kita sebagai pengikut Kristus. Oleh sebab itu, belajar dari cara hidup Yesus yang selama Dia hidup di dunia tantangan tentu selalu ada tetapi Yesus selalu berdoa dan berharap kepada Bapa-Nya. Hal yang sama yang seharusnya kita lakukan yaitu selalu melibatkan Allah dalam hidup kita, kita yakin penuh bahwa apapun yang terjadi saat ini adalah dalam kehendak Tuhan.

II. Kehidupan Yang Berarti  adalah Kehidupan Yang Menyadari Diri    ayat 3- 12
    Kita tidak tahu kapan kita akan mengalami sakit, kita tidak tahu kapan kita akan mengalami kecelakaan, bencana dan bahkan kitapun tidak tahu kapan kita akan mati. Dalam Yakobus 4:14 mengatakan bahwa “kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, apakah arti hidup kita? Hidup kita sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” Mari melihat kembali ke diri kita, bahwa kita hanya manusia  yang tidak memiliki apa- apa jikalau tanpa Tuhan. Musa berkata dalam doanya bahwa manusia hanyalah debu. Adakah yang bisa kita banggakan didunia ini?  
Tingkat kegelisahan dan stress manusia saat ini meningkat secara drastis dan salah satu faktor penyebabnya adalah pandemi covid-19 dampaknya banyak orang yang kehilangan pekerjaan, banyak orang menutup tempat usaha, menjaga diri dari orang- orang sekitar dan dampaknya bagi kita orang Kristen untuk sementara waktu tidak diperbolehkan untuk melaksanakan pertemuan- pertemuan dalam jumlah anggota yang banyak. Dan mungkin kondisi ini belum seberapa, karena kita tidak tahu apa yang terjadi hari esok, bulan depan, tahun depan dan tahun- tahun berikutnya, namun yang perlu kita camkan dan ketahui bahwa kita harus menyadari siapa diri kita, bahwa kita manusia benar- benar membutuhkan Tuhan.
Sekalipun kondisi kita sekarang dipenuhi goncangan,tantangan dan pergumulan berat,  namun kita sebagai umat yang senantiasa mengandalkan Tuhan akan tetap terpelihara dan terjaga hidupnya bahkan tidak kuatir tentang apapun juga.  Firman Tuhan dalam ayat 12 mengatakan bahwa kita harus menghitung hari- hari hidup kita untuk berkarya bagi Tuhan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari esok. Pernahkah kita berfikir akan terjadinya wabah ini? Kita perhatikan bahwa wabah ini dari cina jauh- jauh sampai ke negara kita, tentu kita tidak menyangka. Oleh sebab itu, mari kita menyadari diri kita untuk bersandar total kepada Allah yang berdaulat atas hidup kita.

III.   Kehidupan Yang Berarti Adalah Kehidupan Yang Berkomitmen
   Dalam Tuhan
   Ketika kita berkomitmen untuk menaruh kepercayaan dan keyakinan kita, berarti kita siap dalam segala perkara mau melayani Tuhan. Karena itu ketika Tuhan berkehendak bahwa pandemi covid-19 ini berakhir, janganlah  juga  keyakinan kita, pengandalan diri kita, perserahan diri kita kepada Tuhan juga berakhir, tetapi biarlah akan semakin berkomitmen karena itulah yang dikehendaki Tuhan bagi diri kita.
Sekarang ini mungkin kita lagi rindu dan bersemangat untuk mau melayani Tuhan, rindu ikut pertemuan- pertemuan ibadah dan persekutuan lainnya, birlah kerinduan ini menjadi komitmen  untuk terus kita tumbuhkan, nyalakan sperti kata Firman Tuhan dalam Roma......”Biarlah roh menyala nyala dan layanilah Tuhan”. Kita jangan seperti orang lain yang kadang aneh-aneh , sewaktu ada kesempatan diabaikan tetapi ketika tidak ada kesempatan justru dirindukan. Keanehan-keanehan seperti ini kita buang jauh-jauh dari pemikiran kita. Oleh sebab itu belajar dari setiap kejadian- kejadian yang terjadi dalam hidup kita dan mari bangun komitmen dalam Tuhan, dan biarlah komitmen itu selalu menjadi alarm untuk  mengingatkan kita dalam menjalani hidup kita.

Kesimpulan:
Bapak ibu jemaat yang dikasihi Tuhan
Hidup yang berarti,  adalah hidup yang didalamnya melibatkan Tuhan dalam perjalanan kehidupan kita. Seberapapun  besar kekayaan kita, sehebat apapun kita itu tidak akan memberi arti tanpa Tuhan didalamnya, karena itu Tuhan mau  supaya kita sebagai anak-anaknya yakin penuh kepada-Nya, menyadari akan diri kita, dan berkomitmen kepada Tuhan dengan segenap hati,Tuhan Berkati Seluruh Jemaat Tuhan, Amin,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar